Sewaktu
menjabat sebagai khalifah ‘Umar bin
khatab secara pribadi memperkerjakan seorang pegawai yang bertugas
memperingatkan dirinya tentang kematian tiga kali sehari. Tiga kali sehari, pegawai ini mondar – mandir
memperingatkan, “ Wahai Umar, ada kematian !” suatu hari, ‘ uamr memanggil
pegawai itu dan memberitahunya bahwa ia tidak lagi memerlukannya.
“wahai
khalifah,” kata pegawai itu ,” Apakah yang mulia menghentikan kebiasaan yang
baik itu ?” dengan sebuah jawaban, Khalifah umar mnunjuk pada jenggotnya yang
beruban.” Aku tidak lagi memerlukan peringatanmu” katanya.”Sekarang aku sudah punya pembisik yang tidak akan
pernah meninggalkanku. Begitu rambut dan jenggotnya beruban, seorang yang
cerdas dan bijak tidak perlu lagi diberitahu bahwa ada kematian.”
Meneladani
hal ini, para Sultan Kekhalifahan Usmaniyyah biasa memperkerjakan pegawai yang
digaji dengan tugas berteriak kepada mereka, sewaktu mereka meninggalkan masjid
dalam prosesi hari jum’at dan hari Raya:”Jangan sombong, wahai Paduka ! Alla
lebih besar dan lebih hebat dari paduka !” Mereka diperintahkan untuk
memperingatkan penguasa agar berlaku adil ;tidak melupakan bahwa ia adalah
makhluk fana dan Allah Maha Abadi; bahwa kekuasaannya pasti akan berakhir; dan
bahwa ia memegangnya sebagai amanah dari Allah, yang kekuasaan dan kekuatanNya
jauh melampaui kekuasaan dan kekauatan sang sultan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar