” APAKAH BUKTINYA ?” SAHUT BANDENG MINTA PENJELASAN.
UDANG, ” INGIN BUKTI! PANDANGLAH AKU BAIK - BAIK TUBUHKU BERSIH TAK TERDAPAT SEDIKITPUN KOTORAN DIDALAMNYA. TUBUHKU LICIN, MENGKILAT BERKILAUAN BAGAIKAN KACA.
TIDAK SEPERTI KAU, WAHAI BANDENG ! BADANMU BERSISIK DAN DALAM PERUTMU TERSIMPAN BANYAK KOTORAN YANG MENJIJIKAN!”
BANDENG, ” MESKIPUN PERUTKU TERDAPAT KOTORAN, NAMUN TERSIMPAN RAPAT DAN RAPI SEHINGGA TIDAK BERBAU MENUSUK BAGI PARA PENGHUNI LAUTAN TETANGGA KITA. KAU SENDIRI YANG TIDAK MENYADARI KEADAAN DIRIMU, WAHAI UDANG !” BUKANKAH KE MANA SAJA KAU PERGI KAU SELALU MEMANGGUL KOTORAN DITENGKUKMU ? KAU SENDIRI TENTU TAK DAPAT MEMANDANGNYA.
TAPI
KAMI SEMUA BANGSA IKAN DI SAMUDRA INI MENYAKSIKAN DENGAN PENUH
KEYAKINAN DAN KEPASTIAN, SERTA SELALU MENCIUM BAU BUSUK KOTORANMU YANG
SEMBARANGAN TAK KAU SIMPAN DENGAN BAIK. ITULAH SATU BUKTI NYATA DARI
KEPICIKAN DAN KETOLOLANMU ! MAKA MANUSIA MAKHLUK CIPTAAN TUHAN YANG
PALING SEMPURNA JIKA DIBANDINGKAN DENGAN MAKHLUK LAIN, JIKA AKALNYA
BEBAL DAN DAYA PIKIRNYA TUMPUL, DIGELARI SEBAGAI ” MAKHLUK BEROTAK
UDANG “MENDENGAR KATA - KATA BANDENG TERSEBUT, UDANG DIAM TAK MEMBANTAH. DIA HANYA BERUSAHA UNTUK MELIPAT TUBUHNYA, BARANGKALI BERUSAHA UNTUK MENYEMBUNYIKAN KOTORAN YANG TERDAPAT DI TENGKUKNYA. TETAPI YANG TERLIPAT JUSTRU EKORNYA, SEHINGGA KOTORANNYA MALAH MAKIN JELAS NAMPAK.
KEMUDIAN DENGAN SECEPAT KILAT UDANG TADI MELONCAT MENINGGALKAN BANDENG TANPA PERMISI, PADA HAL DIALAH YANG YANG MENANTANGNYA UNTUK BERDIALOG. UDANG TADI LALU BERSEMBUNYI DI BALIK BATU, LAMA YIDAK MUNCUL. BANDENG MENUNGGU DENGAN SABAR, SESABAR ORANG YANG SABAR BERUSAHA MEREDAKAN KEANGKUHAN ORANG YANG SOMBONG
